Muarasabak, Azwar Anas, yang awalnya didalam pemberitaan media Online ditulis sebagai Dosen Akademisi Tata Negara di STAI Al-Mujaddid mendatangi STIES Al-Mujaddid Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur). Kedatangannya di hari Kamis, (12/11) siang tersebut, untuk mengklarifikasi dan meminta maaf kepada Ketua Yayasan dan Keluarga Civitas Akademika STIES Al-Mujaddid.
Menurut Sisran, M.Pdi, selaku Ketua Yayasan menyampaikan bahwa, dalam pertemuannya di aula Yayasan STIES Al-Mujaddid itu Azwar Anas telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
“Bahkan permintaan maaf itu telah dituang dalam surat pernyataan yang ditanda tangani diatas materai,” ucap Sisran.
Kemudian Siaran menegaskan, kalau masalah antara Azwar Anas dengan Yayasan STIES Al-Mujaddid telah selesai secara kekeluargaan. “Beliau sudah mengaku bersalah dan bersifat kooperatif, sedangkan perihal berkembangnya isu lain pasca masalah ini, kami tidak ada kaitannya,” tegasnya.
“Dan kami hanya menyayangkan adanya pencatutan nama institusi kami, dan alhamdulillah kami sudah memaafkan beliau karena beliau telah mengakui kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi,” lanjutnya.
Disela-sela itu, Sisran juga menyebutkan kalau Yayasan STIES Al-Mujaddid bersifat netral dalam pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 ini. “Kami tidak ingin dikaitkan dengan kegiatan Politik praktis dan kami netral dari pihak manapun,” sebutnya. (ST)
