Dinas Parbudpora Tanjab Timur Gelar Sosialisasi Cagar Budaya

Muarasabak, Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Parbudpora) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur), Kamis (21/11/19) kemarin menggelar Sosialisasi Cagar Budaya di aula Kampoeng Ratu. Tujuan dari kegiatan ini adalah, untuk memberikan pemahaman dan mengenalkan kepada penjaga situs supaya kenal dengan Cagar Budaya.

“Dengan memberikan informasi dan edukasi tentang Cagar Budaya, maka jika suatu saat ada yang bertanya kepada mereka tentang situs yang dijaganya, para penjaga bisa menjelaskan dan menceritakannya,” kata Teguh, selaku Kabid Kebudayaan, Kamis (21/11) kemarin.

Teguh menjelaskan, ada sebanyak 21 situs kuno yang ada di Kabupaten Tanjab Timur ini. Karena Tanjab Timurim selama ini tidak memiliki museum sejarah, maka situs itu disimpan di rumah-rumah dan dijaga oleh warga yang menemukannya.

“Insya Allah pada tahun 2020 mendatang, kita akan ada Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Dengan adanya TACB nanti, kita bisa mengukur atas ganti rugi Cagar Budaya yang masih berada di tangan masyarakat,” jelasnya.

Teguh berharap, dengan adanya pemahaman yang diberikan tentang Cagar Budaya ini, para penjaga situs bisa mengerti terkait materi yang diberikan.

“Ya, kedepannya tidak ada lagi penemu maupun penjaga di 21 situs kuno di Tanjab Timur ini yang tidak mengenal apa itu Cagar Budaya,” harapnya.

Sementara, Kepala Unit Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi, Srimulyati mengatakan, setidaknya dengan diberikannya pemahaman seperti ini dapat mengedukasikan serta menyadarkan masyarakat tentang Cagar Budaya. Karena Dia yakin, bahwa para penjaga masih banyak yang tidak tahu apa yang dimaksud dengan Cagar Budaya.

“Mereka harus sadar, bahwa Cagar Budaya itu sangat penting. Para penjaga harus ikut berperan aktif dalam pelestarian Cagar Budaya, dengan cara memelihara ataupun melaporkan kepada dinas terkait,” terangnya.

Cagar Budaya di Tanjabtim ini, lanjutnya, sangat berpotensi. Sebab, Tanjabtim ini adalah bagian dari pantai timur Sumatera deretan lahan basah. (Hipni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *