Sejarah Kuno Maritim Nusantara

Serumpuntimur.co,MUARASABAK-Dikutip dari SINTESANEWS.CO

Mengapa banyak orang Yaman, Arab, India, Cina di Indonesia serta terjadi asimilasi berbagai budaya asing di Indonesia?

Peta maritim kuno yang ditemukan di Mesir berusia 3.100 tahun sebelum Masehi menjelaskan, bahwa sejarah maritim dunia dimulai dari wilayah Austronesia, yang sebagian besarnya saat ini disebut Nusantara. Dari Nusantara pelaut-pelaut kita menjelajah dunia untuk berdagang, serta menjadi alat transportasi umum sepanjang Asia hingga Afrika. Jadi, orang-orang bayar, naik kapal kita untuk pergi kemana-mana.

Kapal nusantara tercatat sebagai kapal terbesar di dunia, dengan formasi kapal induk – kapal anak. Kapal induk terbesarnya di era Ratu Kalinyamat, memiliki dek hingga 9 tingkat, 5 tiang layar, kapasitas 1000 penumpang, biasanya diiringi sekitar 10 kapal anak. Terbuat dari kayu jati, jika ada kerusakan ditambal lagi pakai kayu jati, begitu seterusnya, dengan demikian kapal ini tahan digunakan hingga 200 tahun. Kapal induk ini disebut Djong.

Majapahit memiliki 300 kapal induk Djong dengan anak anak kapalnya. Bandingkan dengan Amerika saat ini, memiliki 11 kapal induk.

Pelaut-pelaut Portugis menggambarkan, besarnya Djong sekitar 3x lipat kapal-kapal Eropa, dan memiliki peta kelautan terbaik, yang menggambarkan benua Amerika. Dari peta kita inilah Portugis berlayar “menemukan” Amerika.

Sedemikian massive-nya ukuran dan jumlah kapal-kapal Nusantara, sehingga menarik bagi masyarakat benua lain untuk datang ke nusantara ini untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Nusantara saat itu adalah negeri trans-nasional. Sehingga jangan heran, segala bangsa dan budayanya ada di sini, dulu mereka datang untuk mencari kehidupan yang lebih baik dibanding di tanah asalnya.

Kami pribadi, melihat usia peta maritimnya, malah jadi meyakini, bahwa agama Hindu asalnya dari nusantara menyebar ke India, bukan dari India ke Indonesia. Karena biasanya daerah penyebaran agama umatnya lebih fanatik ketimbang umat asal agama itu sendiri. Jangan-jangan agama Budha juga asalnya dari nusantara.

Sumber:
– Maritime History – Wikipedia.
– Djong – Wikipedia

(ditulis ulang : Rustam Has)

.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *