Mahal Nian, Pembangunan Jembatan Sadu-Nipah Batal Dengan Pola…

Serumpuntimur.com,Muarasabak – Meski Bapenas menyetujui pembangunan Jembatan Nipah-Sadu, dibangun oleh pihak ketiga dengan kredit, tapi pembangunnanya batal. Masalahnya, Pemda Tanjab Timur, keberatan dengan besaran biaya yang ditawarkan BUMN yang ditunjuk Bapennas.

BUMN yang ditunjuk Bapenas mengajukan biaya pembangunan diatas 200 Milyar, sementara Bupati Romi Haryanto sejak awal menegaskan jika biaya yang digunakan diatas 200 milyar maka akan ditolaknya.

Sebab, berdasarkan hitungan, biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan Nipah-Sadu itu hanya ada diangka 180 Milyar.”Dari awal kita sudah sampaikan kalau pembiayaannya diatas 200 Milyar kita tidak sepakat,”ungkap Romi.

Makanya lanjut Romi, rencana pembangunan jembatan penghubung kecamatan Nipahpanjang – Sadu yang semula direncanakan dengan skema pembiyaaan oleh BUMN batal dilaksanakan. Pasalnya, meski diringankan dengan pola pembayaran cicilan hingga 20 tahun, Romi keberatan dengan harga ketetapan yang terlalu tinggi tersebut.

Karena itu dia lebih memilih tetap membangun jembatan vital itu dengan biaya APBD.”Tentu kita berharap dukungan Pemprov Jambi dan Pemerintah pusat,”lanjutnya.

Meskipun menyedot anggaran cukup besar, Romi mengaku akan tetap melakukan pembangunan jembatan tersebut menggunakan APBD. Sebab, dengan adanya jembatan tersebut dapat meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, serta terbukanya interkoneksi jaringan jalan dari bandar jaya menuju Nipah Panjang ke Sungai Lokan dan Ujung Jabung serta Sungai Sayang.

Bahkan keberadaan jembatan ini nantinya akan memperlancar akses jalan dan akan mendukung sektor perekonomian masyarakat, baik di wilayah Tanjabtim dan Provinsi Jambi. Sebab di daerah Nipah Pajang dan Sadu ini banyak komoditi hasil pertanian dan perkebunan masyarakat.

Memang katanya, disisi lain saat ini ruas jalan di seluruh Tanjabtim tercatat 1.177,77 KM. Sedangkan jembatan yang dibangun sejumlah 525 unit. Dari total itu, 8,49 persen jalan saat ini dalam keadaan rusak berat. Sedang jembatan yang butuh perbaikan segera sejumlah 101 unit. Maka dari itu, pembangunan tentu masih harus dengan skala priorotas.”Dan Jembatan Nipah – Sadu ini pembangunannya akan tetap kita lakukan,”jelasnya.

Untuk diketahui, awalnya dengan sistem pola cicil, dalam pembangunan jembatan ini, Pemda Tanjan Timur, hanya menerima barang jadi. Untuk pelaksanaan dan pihak yang mengerjakan semuanya diserahkan ke Bappenas yang menunjuk BUMN. Pemda Tanjab Timur berkrwajiban mebayar semua biaya pembangunan dengan cara dicicil selama 20 tahun.

Pembangunan Jembatan ini sempat tertunda karena cukup menyedot APBD Tanjabtim dalam pembangunannya. Awalnya, Pembangunan Jembatan Nipah-Sadu direncanakan akan dibangun secara sharing dengan Pemprov Jambi. Namun dikarenakan Pemprov Jambi masih banyak prioritas lain, maka rencana tersebut pupus di tengah jalan.

Karena itu, Pemkab Tanjabtim akhirnya mengajukan permohonan kepada Bappenas, untuk dapat membangun jembatan tersebut. Meskipun pada akhirnya batal karena tingginya biaya yang ditawarkan BUMN yang ditunjuk Bapenas.(Rst)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *