Romi Sebut Petrochina Abaikan Izin Amdal

Lintas Daerah14 Dilihat

Serumpuntimur.com,Muarasabak – Kunjungan kerja Kepala SKK Migas bersama jajaran BPK RI di kediaman dinas bupati Tanjung Jabung Timur, Kamis (7/2) tiba – tiba memanas. Acara yang sedianya berlangsung penuh ramah tamah mendadak tegang.

Penyebabnya, Bupati Romi Hariyanto yang mendapat giliran bicara, tanpa sungkan mengungkapkan sejumlah kekecewaannya pada PerroChina sebagai pengelola Blok Jabung. Padahal, para tetamu Romi itu adalah jajaran SKK, Petrochina dan BPK yang dipimpin Rizal Jalil.  

Karuan saja hadirin yang memenuhi ruang tamu itu langsung hening dan terfokus pada Romi yang sesekali suaranya meninggi.  Kejadian tak biasa itu berawal dari kekecewaan Romi pada sikap Petrochina yang menurutnya sering lalai prosedur.

Bahkan sejumlah komitment perusahaan eksplorasi migas itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Romi mencontohkan mandeknya rencana pembangunan Hutan Kota.

Padahal program itu sudah diresmikan oleh Plt Gubernur Jambi pada Agustus tahun lalu. Begitu juga soal permintaan Romi agar Petrochina dapat mempertimbangkan penerimaan karyawan putra – putri Tanjabtim.

“Saya rasa yang kita minta tidaklah berlebihan, masa untuk slot pekerja kasar saja harus mendatangkan orang luar. Mana kepedulian Petro pada daerah ini,”kata Romi.

Romi juga menyesalkan ketaatan prosedur administrasi Petrochina terhadap sejumlah aturan. Dia mencontohkan soal perijinan Amdal yang terkesan diabaikan. Juga transparansi pengelolaan limbah.

Sementara soal dukungan terhadap kegiatan Petrochina di Tanjabtim, Romi memastikan Pemkab bersama masyarakat Tanjabtim mendukung penuh. Hanya saja, harapnya, hendaknya Petrochina juga punya kepatuhan yang baik. 

Kedepan Romi berharap Petrochina dapat memperbaiki sikap dan perhatiannya pada kepentingan warga Tanjabtim. Kepada jajaran SKK Migas, Romi bahkan meminta agar dibuka ruang untuk pemanfaatan CSR dapat menyentuh kebutuhan infrastruktur seperti jembatan dan jalan. Keduanya penting lantaran saat ini masih cukup banyak akses transportasi terhambat akibat minimnya jalan dan jembatan.

Usai pertemuan singkat tanpa klarifikasi Petrochina itu, Rizal Jalil berjanji untuk turut memfasilitasi pertemuan lanjutan antara Pemkab Tanjabtim bersama Petrochina dan SKK migas.

“Saya kira apa yang diungkap pak bupati hari ini sangat strategis untuk kita sama – sama melakukan perbaikan kedepan, agar kegiaatan sektor migas ini bisa lebih optimal sekaligus memberi manfaat yang besar bagi penduduk lokal, bagaimanapun kepentingan daeah harus juga kita pikirkan,”kata Rizal.

Bupati Romi yang ditemui usai mengantar para tamunya menegaskan bahwa apa yang disampaikannya tersebut adalah harapan masyarakat yang selama ini tak tersalurkan.

“Tegas saya katakan bahwa pada prinsipnya kita sangat mendukung kegiatan SKK migas di sini. Tapi kita juga berharap ayolah lebih serius berbuat untuk daerah ini,”tambahnya.

Rencana pertemuan lanjutan sendiri dipastikan dalam minggu depan ini. Kunker BPK bersama SKK migas dan Petrochina ke kediaman bupati itu sebenarnya acara dadakan. Romi mendapat kabar rencana kunjungan itu persis pagi harinya.

Namun karena para tamunya adalah para pengambil kebijakan terkait pengelolaan migas di Tanjabtim, Romi memanfaatkan moment itu untuk menyampaikan apa yang selama ini dikeluhkan Pemkab dan warga Tanjabtim.

Sementara itu, Dwi Soejipto Kepala SKK Migas mengatakan, apa yang disampiakan Romi akan menjadi masukan. Makanya, pihaknya akan mereviu kembali apa yang menjadi persoalan dibawah.

Makanya, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan pertemuan di Jakarta untuk membahas apa yang disampaikan Bupati Tanjab Timur, Romi Hariyanto.“Kita mewakili Pemerintah sudah tentu kita akan mengakomodasi apa yang menjadi kepentingan daerah,”ungkapnya.

Dilanjutkan, kebijakan-kebijakan nantinya tentu akan mengedepankan kepentingan daerah. Dalam investasi erat hubungannya dengan Pemerintah Daerah. Jadi apa yang menjadi konsen Bupati akan menjadi masukan yang sangat baik dalam membuat program nantinya dalam pengembangan industri minyak dan gas di Tanjab Timur.

”Begitu juga dengan program kepedulian lingkungan kontraktor yang bekerja disini. Tentu kita akan melihat mana yang prioritas nantinya,”katanya.(*/Amir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *