Antisipasi Virus Corona, Pemkab Tanjab Timur Gelar Press Release Bersama Pihak Terkait

Muarasabak, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) bersama pihak KPLP, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Polairud, Jum’at (13/3) siang, mengadakan Press Release membahas tentang pencegahan Virus Corona supaya jangan masuk ke Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung.

Dalam Press Release yang dilaksanakan di aula Kantor Bupati Tanjab Timur tersebut, dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Sapril dan diikuti oleh Kepala Dinas Perhubungan, Hadi Firdaus, Sekretaris Dinas Kesehatan, Hendri, Direktur Rumah Sakit Nurdin Hamzah, Nasrul Felani, KPLP Muara Sabak, Arifuddin, Polairud, IPTU Sudar, Koordinator KKP Jambi Wilayah kerja Muara Sabak, M.Alfitrah serta sejumlah awak media liputan Tanjung Jabung Timur.

Dalam penyampaian Sekda Sapril saat itu mengatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten Tanjab Timur melalui Dinas Kesehatan sudah melaksanakan himbauan kepada seluruh Puskesmas di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung untuk dapat berpartisipasi dalam rangka pengendalian atau antisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid – 19.

Kemudian, lanjutnya, himbauan tersebut dilanjutkan dengan himbauan Bupati tertanggal 9 Maret 2020 yang diantara berbunyi untuk menjaga kesehatan lingkungan, pribadi dan fisik. Tujuan dari himbauan tersebut, kalau ada masuk Virus Corona tentu dapat diantisipasi.

Sebagi bentuk kepedulian untuk mengantisipasi hal ini, maka pihak Pemerintah Kabupaten Tanjab Timur selalu berkoordinasi dengan pihak KPLP, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Polairud. “Alhamdulillah, dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2020 ini, belum terdeteksi dari ABK (Anak Buah Kapal) yang dari Luar Negeri yaitu Malaysia, Singapore, China dan lainnya. Karena berdasarkan pemantauan Scanning dari KKP itu belum terdeteksi dan belum terdapat ABK yang terjangkit Virus Corona,” kata Sekda.

Sementara itu, dalam penyampaian M. Alfitrah selaku Koordinator KKP Jambi Wilayah kerja Muara Sabak memaparkan bahwa, pihaknya telah melakukan dan mengawasi Kapal yang datang dari Luar Negeri dengan tujuan Muara Sabak maupun sebaliknya. Ia menyebutkan, sesuai dengan Undang – undang nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dan International Healt Regulations (IHR) menyatakan, setiap kapal yang datang dari Luar Negeri itu harus dalam Karantina. Sehingga, Kapal dari Negara Sehat maupun yang telah terjadi (Wabah Virus Corona) tidak boleh bersandar. Dan Kapal itu, hanya boleh bersandar diluar pelabuhan (ambang luar).

“Jadi, setiap Kapal yang datang dari Luar Negeri itu memiliki berjarak sekitar 2 mil atau 2 jam perjalanan dari pelabuhan. Dan kita dari Karantina yang turun kesana, Kapal itu, tidak boleh menurunkan penumpang, ABK ataupun barang. Kita menuju ke Kapal untuk melakukan Scanning dulu terhadap kru Kapal dan melakukan pemeriksaan Kapal. Karena Kapal yang datang dari Luar Negeri itu harus bebas vektor,” paparnya.

Ia menghimbau, bahwa masyarakat Tanjab Timur tidak boleh resah terkait hal ini. Karena setiap Kapal yang ditakuti dari pelabuhan China itu akan berlabuh dulu selama 14 hari di Pelabuhan China. Setelah dinyatakan bebas dari masa penyakit, baru dibolehkan untuk berangkat. Jika dihitung perjalan Kapal tersebut menuju ke Muara Sabak sekitar 20 hari perjalanan, maka Kapal tersebut baru sampai sekitar 35 hari. Artinya, Kapal itu sudah dikarantina dan bebas dari dari penyakit. Meskipun demikian, pihaknya tetap melakukan pengecekan terhadap Kapal – Kapal yang datang dari Luar Negeri.

“Ada tidaknya wabah penyakit, itu sudah menjadi tugasnya kami. Karena dari Kementerian Kesehatan selaku UPT Pusat, kami diwajibkan memeriksa seluruh Kapal yang datang dari Luar Negeri,” himbaunya.

Ia menyebutkan, hingga saat ini semua Kapal dari Luar Negeri dinyatakan sehat semua dan belum ditemukan wabah Virus Corona. “Alhamdulillah, di Tanjab Timur clear sehat semua,” sebutnya.

Sedangkan keterangan dari Hendri, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Tanjab Timur mengungkapkan bahwa, pihaknya akan tetap mensiagakan petugasnya yang telah dibekali dengan protokol – protokol yang cukup untuk memahami tentang Virus Corona.

“Kami juga mensosialisasikan secara masif apa yang dihimbau oleh Pak Bupati. Misalnya, masyarakat diminta untuk menjaga kesehatan dengan cara mencuci tangan pakai sabun dan mengkonsumsi makanan yang bergizi serta istirahat yang cukup dan seterusnya. Itu yang menjadi hal penting saat ini dilakukan,” ungkapnya.

Dalam keterangan Nasrul Felani, selaku Direktur Rumah Sakit Nurdin Hamzah menjelaskan bahwa, ciri – ciri orang yang terpapar oleh Virus Corona itu berawal dari daerah asal terpapar (misalnya orang yang pulang dari China dan negara lainnya). Dan ia akan mengalami batuk, pilek dan demam serta akan terserang ke paru – paru (sesak nafas).

“Virus ini dulunya menyebar dari hewan ke manusia, dan sekarang bermutasi dari manusia ke manusia,” jelasnya.

Nasrul menegaskan, bahwa yang ditakutkan itu bukan mematikannya, akan tetapi penyebarannya. Karena mematikan itu cuma 30 persen.

“Penyebarannya bisa dari percikan kita ngomong. Tapi juga tergantung dari daya tahan tubuh kita sendiri. Makanya disarankan melalui Germas (Gerakan Masyarakat Sehat),” tegasnya.

Untuk masa inkubasi penyakit ini adalah selama 14 hari. Misalnya, ada orang dari Luar Negeri dan pulang ke Tanjab Timur, maka dia akan dipantau oleh Dinas Kesehatan dan pihak Rumah Sakit. Diupayakan, orang tersebut tidak keluar rumah.

“Kalau selama 14 hari ini tidak ada gejala batuk, pilek dan demam tadi, berarti aman (clear). Dan jika seandainya dalam waktu 14 hari atau Satu Minggu ada keluhan itu, kami akan langsung merujuknya ke Rumah Sakit Reden Mattaher. Untuk sistem rujukannya tidak seperti rujukan biasa, karena kita menghindari kontak,” ulasnya.

Ia juga menghimbau, kepada seluruh masyarakat Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat serta sering – sering mencuci tangan. “Sedangkan untuk pencegahan dari jenis obat – obatan, minum lah multivitamin,” himbaunya. (ST)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *